Penyebab Nilai Saturasi Oksigen Rendah Selain Covid-19

Nilai saturasi oksigen yang lebih rendah dari kadar normal menyebabkan kondisi yang disebut hipoksemia atau happy hypoxia.

Jika kadar oksigen dalam darah terlalu rendah, organ-organ tubuh tidak akan bisa berfungsi dengan baik sehingga masalah kesehatan ini harus diatasi.

Pada kasus yang ringan, hipoksemia dapat menyebabkan gejala sakit kepala dan sesak napas. Sementara itu, dalam kasus yang parah, hipoksemia dapat mengganggu fungsi otak dan jantung.

Penyebab nilai saturasi oksigen rendah

Berbagai kondisi dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk memberikan kadar oksigen yang normal ke darah.

Saat ini, kondisi yang paling sering dikaitkan dengan kadar oksigen yang rendah adalah Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona.

Namun, selain itu, berikut ini adalah kondisi-kondisi lain yang menyebabkan kadar oksigen yang rendah dalam darah, dilansir dari Cleveland Clinic:

  1. Masalah jantung termasuk kelainan jantung
  2. Masalah paru-paru seperti asma, emfisema, dan bronchitis
  3. Wilayah dataran tinggi yang kadar oksigennya lebih rendah
  4. Obat Pereda nyeri yang kuat
  5. Gangguan pernapasan saat tidur
  6. Peradangan atau jaringan parut pada paru-paru

Gejala nilai saturasi oksigen rendah

Tidak memiliki cukup oksigen merupakan kondisi yang berbahaya karena organ-organ penting seperti otak dan hati dapat rusak hanya beberapa menit setelah gejala dimulai.

Gejala tersebut dapat bervariasi antar individu. Berikut adalah gejala hipoksemia yang paling umum, dilansir dari WebMD:

  1. Warna kulit berubah menjadi kebiruan
  2. Kebingungan
  3. Batuk
  4. Detak jantung lebih cepat
  5. Napas cepat
  6. Sesak napas
  7. Detak jantung lambat
  8. Berkeringat

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.

Diagnosis hipoksemia

Untuk mendiagnosis hipoksemia, periksakan langsung pada dokter untuk melakukan pemeriksaan fisik, seperti memeriksa jantung dan paru-paru.

Selain itu, pasien juga akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan untuk mengetahui nilai saturasi oksigennya.

Dilansir dari Healthline, pemeriksaan tersebut mencakup oksimetri nadi, tes gas darah arteri, dan tes pernapasan.

Untuk mengetahui oksimetri nadi, bisa menggunakan sensor pada oximeter yang ditempatkan pada jari. Sementara itu, tes gas darah arteri akan mengambil sampel darah dari arteri.

Terakhir, tes pernapasan akan mengevaluasi pernapasan pasien melalui mesin atau dengan bernapas ke dalam tabung.

Sumber ; https://shrinke.me/lgtV0b2

Comments